Latar Belakang Kadar Selective Mining Dengan Recheking

Pertambangan nikel Pomalaa adalah salah satu Unit produksi PT. Aneka Tambang yang beroperasi di wilayah Timur Indonesia. Bijih nikel merupakan bahan galian logam yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan ultrabasa yaitu peridotit. Metode penambangan bijih nikel yang diterapkan di Pomalaa adalah tambang terbuka (open cut mining) dengan membuat jenjang-jenjang (bench). Alat-alat mekanis yang digunakan dalam kegiatan penambangan antara lain buldozer sebagai alat gusur, dump truck sebagai alat angkut, back hoe dan wheel loader sebagai alat gali dan alat muat. 

Penambangan bijih nikel di Pomalaa telah berlangsung sejak zaman penjajahan Jepang. Pada masa tersebut kadar nikel yang diproduksi hanya yang bernilai tinggi > 3%, sehingga pada saat ini kadar nikel yang tersisa dan dapat diproduksi hanya yang berkisar antara 1,6 % – 3 %. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perusahaan menerapkan penambangan sistim selective mining atau memilih titik bor sesuai dengan kadar yang diinginkan. Selain itu, juga dilakukan pengambilan conto pada front penambangan dan di stock yard untuk mengetahui perbedaan kadar bijih nikel hasil selective mining dengan recheking.


Jika hasil pengamatan perbedaan kadar bijih nikel selective mining dengan recheking antara 0 – 0,08 maka sesuai dengan ketetapan PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN Operasi Pomalaa kandungan kadar bijih tersebut dianggap stabil. Tetapi kenyataan di lapangan menunjukan bahwa selisih kadar antara selective mining dengan recheking lebih tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kadar tersebut.

Konsep

Untuk mengetahui perbedaan kadar bijih nikel hasil selective mining dengan recheking terlebih dahulu diidentifikasi pokok-pokok     permasalahan yaitu: 

a.     Kadar bijih nikel tiap titik bor memperlihatkan nilai kadar yang    berbeda–     beda
b.     Ketebalan bijih nikel yang tidak beraturan.
c.     Penyebaran bijih nikel yang tidak merata

Batasan masalah 
  
Pada penelitian ini masalah hanya dibatasi pada perbedaan kadar bijih nikel hasil selective mining dengan recheking serta faktor-faktor penyebabnya.

Permasalahan

Adapun permasalahan yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah :
a.    Berapa besar perbedaan kadar selective mining dengan recheking.
b. Apa yang menyebabkan perbedaan kadar selective mining dengan recheking.
 
TUJUAN PENELITIAN

-    Untuk mengetahui perbedaan kadar bijih nikel hasil selective mining dengan recheking.
-    Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perbedaan kadar bijih nikel hasil selective mining dengan recheking.

METODE PENELITIAN 

Teknik pengambilan data

Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data  primer adalah kadar selective mining dan kadar recheking, sedangkan data sekunder adalah data curah hujan dan data geologi.  

Teknik pengolahan data 

Dalam penelitian ini data yang sudah dikumpulkan selanjutnya diolah    secara statistik diskriptif untuk mendapatkan nilai sesuai dengan parameter-parameter statistik dari kadar selective mining dengan recheking.

Teknik analisa data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan komparative yaitu membandingkan antara data bijih nikel hasil selective mining dengan data kadar bijih nikel hasil recheking. 

PEMECAHAN MASALAH

    Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah secara statistik yaitu untuk mengetahui berapa menyimpangan kadar bijih nikel hasil selective mining dengan recheking. Selain itu mengamati setiap tahapan penambangan, pengambilan sampel, preparasi sampel, pemuatan dan pengangkutan serta menjalin informasi dan diskusi dengan pengawas, pembimbing serta sumber lainnya.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment