Macam–Macam Metode Pengujian NDT

 Pada pengujian NDT terdapat beberapa metode, diantaranya adalah magnetic particle inspection, liquid penetrant inspection, eddy current, visual test, ultrasonic inspection, leak test, proof test, acaustic emission, dan radiographic inspection (Naryono & Suharyadi, 2012).MAgnetic

  •  Magnetic Particle Inspection

Sebuah logam ferromagnetik apabila dialiri sebuah gaya magnet maka akan menjadi medan magnet. Apabila logam ferro magnetik tersebut terdapat sebuah keretakan atau sebuah patahan alamiah garis- garis medan magnet tersebut akan berpindah arah mencari kerapatan kembali dari logam ferromagnetik tersebut agar bisa membentuk kembali siklus magnet dari kutub utara menuju kutub selatan. Prinsip ini yang diaplikasikan pada pengujian tanpa merusak Magnetic Particle Inspection dimana patahan atau retakan diberi chemial atau cairan yang berisikan serbuk besi yang memiliki daya kapilaritas sehingga cairan tersebut dapat berpenetrasi masuk samapi ke ujung patahan logam. (Purnama & yorgie, 2014).

  • Liquid Penetran Inspections

Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi cacat terbuka pada permukaan pada setiap produk industri yang terbuat dari bahan non-pori. Metode ini banyak digunakan untuk pengujian bahan baik magnetic maupun non-magnetik. Dalam metode ini penetrant cair diterapkan ke permukaan produk untuk waktu yang telah ditentukan, setelah itu penetrant berlebih akan dihapus dari permukaan.

Permukaan tersebut kemudian dikeringkan dan developer diterapkan untuk itu. Penetran yang sisa-sisa di permukaan yang diserap oleh developer menunjukkan adanya cacat serta lokasi dan sifat cacat tersebut. (Diar Kurniawan, 2013).

  •  Eddy Current

Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya arus listrik dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan medan magnet di dalamnya. Jika medan magnet ini dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi, maka akan terbangkit arus Eddy. Arus Eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet. Medan magnet pada benda akan menginduksi medan magnet pada kumparan dan mengubah impedansi bila ada cacat. Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang dapat dijangkau. Selain itu metode ini juga diterapkan hanya pada bahan logam saja (Naryono & Suharyadi, 2012).

  • Visual Test

Metode ini sering diabaikan dalam daftar metode NDT, inspeksi visual adalah salah satu cara yang paling umum dan paling mudah dari pengujian non destruktif test lainnya. Pengujian visual memerlukan pencahayaan permukaan uji yang tepat dan mata tester yang sehat. Hasil paling efektif inspeksi visual perlu perhatian khusus karena membutuhkan beberapa pelatihan khusus, seperti, (pengetahuan produk dan proses, kondisi pelayanan yang diharapkan, kriteria penerimaan, dan pencatatan) dan cacat yang ditemukan dengan metode NDT lainnya akhirnya harus dibuktikan dengan inspeksi visual. Pengujian Visual dapat diklasifikasikan sebagai :

  1. Pengujian visual langsung.
  2. Pengujian visual yang lebih detail.
  3. Pengujian visual yang transparan.(Kurniawan, 2013)

  • Ultrasonic

Ultrasonic Inspeksi ultrasonik adalah metode non-destruktif test dimana gelombang frekuensi tinggi diberikan ke dalam material benda uji. Frekuensi gelombang suara ini tidak mampu terdengar oleh telinga manusia. Gelombang suara yang memiliki frekuensi sekitar 50 kHz sampai 100 kHz biasanya digunakan untuk inspeksi bahan bukan logam, sedangkan untuk frekuensi antara 0,5 MHz sampai 10 MHz biasanya digunakan untuk inspeksi bahan logam. Cara uji ultrasonic (UT) menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara (ultrasound) untuk mengukur sifat geometris dan fisik dalam bahan. Laju ultrasound di bahan yang berbeda kecepatannya juga berbeda. Gelombang ultrasonic akan terus merambat melalui material dengan kecepatan tertentu dan tidak kembali kecuali hits reflektor. Reflector memperkirakan adanya retak/cacat antara dua material yang berbeda. Ultrasonic Test dapat digunakan pada peralatan teknik sipil, bagian luar logam, dan untuk memverifikasi granulasi jalan penutup atau beton. Gelombang suara frekuensi tinggi yang diberikan ke material kemudian dipantulkan kembali dari permukaan yang cacat. Energi suara yang dipantulkan ditampilkan terhadap waktu, dan inspektor dapat memvisualisasikan tanda silang pada bagian dari benda uji. Aplikasi pengujian ultrasonic antara lain :

  1. Banyak digunakan untuk mendeteksi cacat pada meterial.
  2. Digunakan untuk penentuan sifat mekanik dan struktur butir material.
  3. Digunakan untuk evaluasi pengolahan variabel pada bahan
  4. Digunakan untuk pengukuran ketebalan material

Beberapa keuntungan dari pengujian ultrasonic adalah:

  1. Memiliki sensitivitas tinggi yang memungkinkan deteksi cacat dengan cepat. 
  2. Memiliki daya tembus tinggi (6 sampai 7 meter baja) yang memungkinkan pemeriksaan bagian yang tebal.
  3. Memiliki akurasi yang tiggi pengukuran posisi cacat dan ukuran. 
  4. Memiliki respon yang cepat yang memungkinkan pemeriksaan yang cepat dan tepat. 
  5. Perlu akses hanya pada satu permukaan spesimen.

  • Leak Test

Leak test merupakan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan air yang mengandung flourecents dengan cara mengsi ditempat yang diuji, jika terjadi kebocoran akan terlihat berbinar pada bagian yang bocor. (Yunaningsih, 2012).

  • Proof Test

Pengujian tekanan beserta kebocoran pada material yang diuji menggunakan tekanan hidrostatis. Perlu diperhatikan bahwa udara yang terperangkap harus dikeluarkan, karena bisa membahayakan. (Yudo, 2011).


Previous
Next Post »
Thanks for your comment