Dampak Peledakan (Blasting) MINING

Dalam suatu peledakan menghasilkan suatu hasil yaitu berupa pecahnya batuan atau rekahan. Dimana dalam proses pecahnya batuan yang disebabkan adanya detonasi bahan peledak sehingga menghasilkan pressure atau tekanan yang tinggi. Dari proses pecahnya batuan banyak dampak yang dapat ditimbulkan dari kegiatan tersebut berupa , Ground Vibrations, Airblast dan Noise, Flyrock, Fumice.

Blasting


  •         Ground Vibrations ( Getaran Tanah )

Ground vibrations adalah gerakan suatu gelombang yang menyebar keluar dari daerah peledakan. Dimana ketika isian bahan peledak berdetonasi (meledak) ada sejumlah energi yang terlepaskan yang dapat menyebabkan adanya getaran yang sangat besar.

Getaran yang dihasilkan dari kegiatan peledakan dapat mengakibatkan kerusakan pada sturktur bangunan dan keretakan terhadap batuan penyusun lereng.

*        Kerusakan Terhadap struktur Bangunan

Dalam suatu peledakan mengakibatkan suatu getaran yang dapat merusak  struktur bangunan dimana telah dilakukan penelitian sebelumnya  tingkat kerusakan pada suatu bangunan berdasarkan kecepatan partikel puncak telah diketahui berdasarkan standarisasi dibawah ini. Menurut “US Bureau of Mines” (Lihat Tabel 3-1)

Tabel. 3-1

Standarisasi Kecepatan Puncak Dari Peledakan

 
 


Kecepatan Partikel Puncak (mm/s)

Kerusakan Yang Mungkin Timbul

 

13

 

 

19

 

 

70

 

140

 

 

190

 

 

Batas ambang terendah untuk kerusakan plester dinding ( 3-15 HZ)

 

Batas ambang untuk kerusakan                 ( struktur) dinding kering (3-15HZ)

 

Batas ambang kerusakan kecil

 

Lebih dari 50% kemungkinan kerusakan kecil pada struktur

 

50% kemungkinan untuk kerusakan besar

 

 

 

PV       :  714.4 (D/√W)^(-1.6)

 Dimana :

 

PV         : Kecepatan Puncak ( Milimeter/Second)

D           : Jarak Struktur (Meter)

W          : Jumlah Bahan peledak Perdelay ( Kilogram)

 
            Untuk mengetahui pengaruh getaran terhadap sturuktur bangunan maka digunakan pendekatan yang dilakukan oleh US Bureau Of Mines, cara ini digunakan perhitungan getaran terhadap struktur bangunan sehingga dapat menentukan jarak bangunan yang aman terhadap penggunaan bahan peledak perdelaynya dari lokasi peledakan dimana pendekatan yang digunakan adalah :

 

 

 

           

 

*        Kerusakan terhadap Batuan Penyusun Lereng

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas ground vibrations tergantung kepada berat bahan peledak maksimum yang meledak perinterval waktu dan bukan total penggunan bahan peledak. Untuk mengetahui kecepatan isolasi suatu peledakan maka dapat digunakan rumus Langefors dan Kihlstrom, Yaitu :

V         =      (Q/R^1,5 )^0,5

            Diaman           :

            V         : Kecepatan Isolasi

            Q         : Berat Max bahan peledak perdelay (Kg)

            R         : Jarak lubang bor Terhadap Lereng

K         :Konstanta yang berhubungan dengan sifat batuan dalam   mendistribusikan gelombang Hard rock 400, sofk rock 200 dan Over burden 100.

Rumus ini digunakan untuk menentukan batas getaran peledakan yang aman menurut rumus tergantung berdasarkan dari jenis batuan penyusun lereng, dimana pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan oleh US Bureu of Mines. Cara ini memungkinkan perhitungan batas kecepatan getaran.

Batas ini merupakan fungsi dari jenis ukuran butir batuan.seperti pada tabel berikut. (Lihat tabel 3-2)

 

Tabel. 3-2

Batas Kecepatan Terhadap Batuan Penyusun Lereng

 
 


Material

Batas Kecepatan Getaran (mm/s)

V1 ( Kondisi Kering)

V2 (Kondisi Basah)

Pasir Kasar

50

45

Pasir Sedang

90

80

Pasir Halus

125

90

Lanau (Slit)

220

155

Lempung(Clay)

280-450

195-315

 Dari suatu peledakan berdasarkan penggunaan bahan peledak perdelay maka dapat ditentukan jarak aman peledakan terhadap batuan penyusun lereng dimana digunakan pendekatan terhadap Us Bureau Of Mining dimana digunakan Rumus untuk menentukan jarak aman batuan penyusun lereng terhadap lubang bor terhadap penggunaan bahan peledak perdelaynya sebagai berikut :

JA        :     √(1.33&(Kx√Q)/W)

Dimana :

Q         : Penggunaan Bahan Peledak perdelay (Kg)

K         : Konstanta untuk Over Burden 100

V         : Ambang Batas Kecepatan (mm/s)

JA        : Jarak Aman (m)

 

  •         AirBlast dan Noise

Adalah gelombang kejut yang merambat diudara atau gelombang akustik yang dihasilkan oleh peledakan, dapat disebabkan oleh pergerakan batuan atau pelepasan gas yang mengembang keudara, dan juga  menghasilkan bunyi didaerah lokasi peledakan. Dan terjadi akibat hal-hal dibawah ini :

§  Pulsa akibat tekanan udara ( Air Pressure Pulse), dihasilkan oleh perpindahan batuan pada muka peledakan atau pada lubang ledak

§  Pulsa akibat tekanan batuan ( Rock Pressure Pulse), dihasilkan oleh vibrasi pada jarak tertentu dari tempat ledakan

§  Pulsa akibat pelepasan stemming ( stemming Release Pulse), gas keluar dari steming yang terlempar.

§  Adanya Kedalaman stemming yang kurang pas serta bahan pengisian stemming yang kurang pas.

§  Adanya penggunaan Detonating Cord dipermukaan.

Pulsa akibat pelepasan gas dan pelepasan akibat stemming merupakan faktor utama penyebab Air Blast .

  •       Fly Rock ( Batuan Melayang)

Lemparan batuan adalah batuan yang terlempar atau melayang jauh dari area peledakan yang disebabkan adanya kekuatan energi yang dihasilkan oleh peledakan dimana terjadi dari akibat hal-hal dibawah ini.

§  Adanya Panjang dan isian bahan steeming yang kurang akurat

§  Adanya pengisian bahan peledak yang berlebihan

§  Adanya gas kurang terkukung

§  Faktor geologi  seperti lemahnya overburden, adanya bidang lemah dan rekahan serta rongga-rongga pada batuan.

§  Bahan stemming yang kurang tepat atau lumpur

Untuk mengetahui jarak aman, dari suatu peledakan berdasarkan penggunaan bahan peledak perdelay dimana digunakan pendekatan rumus sebagai kontrol untuk lemparan batuan  berdasarkan “Scale Distance”, sehingga memungkinkan para pelaksana dapat menetukan jarak aman untuk unit dan manusia  dimana diketahui “scale distance “ adalah 60 pendekatan ini berdasarkan US Bureau Of mines.

Adapun pendekatan yang digunakan sebagai berikut

SD       =  [D/W]

Dan jika muatan bahan bahan peledak diketahui maka jarak aman kita temukan berdasarkan penurunan rumus diatas :

D         = 60 

Dimana           :

D         : Jarak Aman (feet)

SD       : 60 (Scale distance)

W        : Muatan bahan peledak perdelay (Kg)

Dari formula diatas maka kita dapat diijinkan berada dilokasi peledakan berdasarkan jarak aman dari suatu peledakan .

  •     Fumice

Adalah gas-gas dan debu yang berbahaya yang merupakan hasil reaksi ledakan berupa Karbon Monoksida(CO) dan Nitrogen Oksida (NO).

Untuk tambang terbuka biasanya tidak bermasalah karena gas-gas yang dihasilkan pada peledakan bercampur dengan udara luar yang bervolume sangat besar.

Gas berbahaya dapat dihindari dengan cara percampuran bahan peledak dengan campuran yang seimbang, sehingga tidak menghasilkan gas CO dan NO. dimana istilah percampuran ini adalah “Zero Oxygen balance.

Rumus yang digunakan untuk” oxygen Balance”:

      ZOB     = Oo – 2Co – ½ Ho

 

Previous
Next Post »
Thanks for your comment