Dalam
teknologi penambangan bawah tanah ada dua masalah pokok yang menjadi kendala
pada saat pelaksanaan, yaitu :
·
Segi
Mekanika Batuan
Apakah
sistem tambang bawah tanah yang akan diterapkan dapat ditunjang oleh sistem
penyanggaan terhadap bukaan-bukaan di dalam tambang. Apakah masih menguntungkan
untuk dilakukan penambangan dengan menggunakan sisitem penyanggaan yang
diperlukan.
·
Segi
Ventilasi Tambang
Apakah pada kedalam tambang yang akan
dihadapi masih dimungkinkan untuk melakukan pengaturan udara agar penambangan
dapat dilaksanakan dengan suasana kerja dan lingkungan kerja yang nyaman.
Apakah
jawaban dari kedua masalah diatas adalah ya?, Jika ya, maka dapatlah
dimulai membuat rancangan dari jaringan
ventilasi dari tambang tersebut.
1.
Fungsi Ventilasi Tambang
Ventilasi tambang berfungsi untuk :
a. Menyediakan dan mengalirkan udara segar
kedalam tambang untuk keperluan menyediakan udara segar (oksigen) bagi
pernapasan para pekerja dalam tambang dan juga bagi segala proses yang terjadi
dalam tambang yang memerlukan oksigen.
b. Melarutkan dan membawa keluar dari
tambang segala pengotoran dari gas-gas yang ada di dalam tambang hingga
tercapai keadaan kandungan gas dalam udara tambang yang memenuhi syarat bagi
pernapasan.
c. Menyingkirkan debu yang berada dalam
aliran ventilasi tambang bawah tanah hingga ambang batas yang diperkenankan.
d. Mengatur panas dan kelembaban udara
ventilasi tambang bawah tanah sehingga dapat diperoleh suasana / lingkungan
kerja yang nyaman.
2.
Prinsip
Ventilasi Tambang
Pada
pengaturan aliran udara dalam ventilasi tambang bawah tanah, berlaku hukum alam
bahwa;
a. Udara akan mengalir dari kondisi
bertemperatur rendah ke temperatur panas.
b. Udara akan lebih banyak mengalir
melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan tahanan yang lebih kecil
dibandingkan dengan jalur bertahanan yang lebih besar.
c. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu
diikuti dalam perhitungan dalam ventilasi tambang.
3.
Lingkup Bahasan Ventilasi Tambang
Dalam membahas ventilasi tambang akan
tercakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu;
a. Pengaturan./Pengendalian kualitas udara
tambang. Dalam hal ini akan dibahas permasalahan persyaratan udara segar yang
diperlukan oleh para pekerja bagi pernafasan yang sehat dilihat dari segi
kualitas udara (Quality control).
b. Pengaturan/pengendalian kuantitas udara
tambang segar yang diperlukan oleh pekerja tambang bawah tanah. Dalam hal ini
akan dibahas perhitungan untuk jumlah aliran udara yang diperlukan dalam
ventilasi dan pengaturan jaringan ventilasi tambang sampai perhitungan
kapasitas dari kipas angin
c. Pengaturan suhu dan kelembaban udara
tambang agar dapat diperoleh lingkungan kerja yang nyaman. Dalam hal ini akan
dibahas mengenai penggunaan ilmu yang mempelajari sifat-sifat udara atau
psikrometri (psychrometry).
Dalam membahas
pengaturan ventilasi tambang yang bersifat mekanis perlu juga dipahami masalah
yang berhubungan dengan kemungkinan adanya aliran udara akibat ventilasi alami,
yaitu antara aliran udara sebagai akibat perbedaan temperatur yang timbul
secara alami.
4.
Pengertian mengenai Udara Tambang
Udara
segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari ; Nitrogen,
Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel
1.
Komposisi
Udara Segar
Unsur
|
Persen Volume
(%)
|
Persen Berat
(%)
|
Nitrogen
(N2)
Oksigen
(O2)
Karbondioksida
(CO2)
Argon
(Ar), dll
|
78,09
20,95
0.03
0,93
|
75,53
23,14
0,046
1,284
|
Dalam
perhitungan ventilasi tambang selalu dianggap bahwa udara segar normal terdiri
dari :
Nitrogen = 79% dan
Oksigen = 21%
Disamping
itu selalu dianggap bahwa udara segar akan selalu mengandung karbondioksida (CO2)
sebesar 0,03%.
Demikian pula perlu diingat bahwa udara
dalam ventilasi tambang selalu mengandung uap air dan tidak pernah ada udara
yang benar-benar kering. Oleh karena itu akan selalu ada istilah kelembaban
udara.
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon