SOP Drilling

PROSEDUR KERJA STANDAR (SOP)

Tanggal
Klasifikasi Resiko
DEPARTEMEN
No Doc.
23 January 2014
Very high
Geotechnical
HC-GT-SOP-260-R1
Lingkup:  PENGEBORAN GEOTEKNIK
Tujuan :
¨       Sebagai panduan bagi bor master dan supervisor untuk menerapkan dan melakukan proses pengeboran dengan prosedur yang benar dan aman.
Tanggung Jawab:
¨       Bor Master
¨       Supervisor Pengeboran
¨       Manajer Proyek
¨       Manajer Operasional

Pra-syarat:

¨       Supervisor Berpengalaman
¨       Bor Master Berpengalaman
¨       Pekerja Berpengalaman

PPE:
¨       Safety shoes
¨       Helm
¨       Sarung Tangan
¨       Ear plug
¨       Kacamata Safety
¨       Coveralls

Syarat Khusus:

¨       Pemadam Kebakaran Tipe ABC
¨       Oil drip tray


Peralatan Kerja:

1.     Mesin bor
2.     Drill rod
3.     Casing
4.     Perlengkapan SPT
5.     Shelby tube
6.     Core box
7.     Mazier sampler
8.     Piston Sampler

Definisi :

1.     Core Recovery - Core recovery adalah panjang aktual sampel dalam meter atau persen dari interval logging.
% Core recovery = (Core recovery (m) / core run (m)) x 100 %

2.     Drill rod - Rods digunakan untuk meneruskan gaya dan torsi kebawah ke drill bit saat mengebor borehole dan untuk mengalirkan aliran air atau flushing medium ke drilling bit.

3.     Hammer – Bagian dari rangkaian drive-weight terdiri dari 140 +/- 2 lb (63.5 +/- 1 kg) berat tumbukan yang diangkat dan dijatuhkan untuk menyediakan energy untuk mendapatkan sampel dan penetrasi

4.     N-value – Representasi jumlah pukulan dari tahanan penetrasi tanah. Representasi N-value dilaporkan dalam pukulan per kaki, sama dengan jumlah angka dari pukulan yang dibutuhkan untuk penetrasi sampler interval 6 hingga 18 inch (150 hingga 450 mm). Tinggi jatuh hammer adalah 76 cm (+/- 25mm).

5.     SPT – Singkatan dari standard penetration test.

6.     Rock Quality Designatioan (RQD) – adalah persentase dari panjang core yang lebih panjang dari 10 cm dibagi dengan interval logging
 % RQD = ( Core >10cm / core run) x 100 %

7.     Sample recovery – Panjang material yang didapatkan dibagi dengan panjang penetrasi sampler dan dinyatakan dalam persen

8.     Weight On Bit (WOB) – adalah jumlah gaya kebawah yang diterima drill bit dan biasanya diukur dalam ribuan pound.
















1.      Prosedur Kerja Aman

LANGKAH

PROSEDUR

PENANGGUNG JAWAB

1


Pengecekan operasional

(Lakukan pengisian daily check list sebelum melakukan pekerjaan. Semua barang yang tidak tercatat harus segera dicatat dan diralat kemudian ditandai di kolom remarks sebelum memulai pekerjaan)

Driller

2

Periksa semua peralatan yang dibutuhkan (kunci inggris, dll) baik dalam ketersediaan maupun kondisi.

Driller

3


 

Lokasi Pengeboran

-        Area pengeboran harus bebas dari gangguan luar, dan tidak ada interaksi dengan pekerjaan lain, kecuali untuk supervise efektif.
-        Sediakan akses dengan lebar yang memadai, bebas rintangan, untuk evakuasi di keadaan yang membahayakan nyawa ke area pengeboran
-        Area pengeboran harus dipasang penghalang dan tanda keamanan untuk mencegah orang atau kendaraan yang tak berkepentingan masuk ke dalam area.


Supervisor

Supervisor


Driller

4


Operasi Pengeboran

-        Sejumlah kecil pelumas akan diberikan pada drill rod dan sambungan casing selama proses pengeboran. Meskipun jumlahnya sangat kecil (10 gram), pelumas ini akan terlihat berkilau pada permukaan air/lumpur sisa pengeboran. Kemunculan kilau tersebut dapat diabaikan pada efek ke lingkungan. Pelumas akan diaplikasikan pada rod dan sambungan casing seminimal mungkin.
-        Pada awal penetrasi, gunakan laju penetrasi rendah untuk menyediakan lubang bor yang cukup.
-        Jangan memanjat rig tanpa body harness yang lengkap. Misalnya, pertama turunkan mast untuk mengakses masalah, jika masalah masih tidak dapat diakses maka lakukan persiapan lengkap untuk memanjat mast termasuk body harness yang lengkap dan penahan jatuh.
-        Periksa kondisi selang kabel dan kelem sebelum mengangkat.


Driller


  1. Prosedur Operasional

2.1.  Pengeboran core menerus
-            Pengeboran core secara menerus akan dilakukan untuk mengambil disturbed sampel untuk geotechnical engineers atau supervisor mendeskripsi strata tanah dan untuk memudahkan pemasangan instalasi protective casing dan pengeboran geoteknikal.
-            Driller harus menerapkam prosedur yang pantas dalam SOP ini. Asisten driller dan helper harus menerapkan dan mengikuti instruksi dari driller. Pekerjaan ini harus dilakukan sebagai satu tim.
-            Pengeboran core secara menerus harus dilakukan dengan menggunakan alat/ barrel yang sesuai dengan formasi tanah, diantaranya Ø73mm single core barrel untuk tanah lunak, NMLC untuk batuan, dan peralatan lainnya yang sesuai.
-            Driller harus mengetahui dan paham mengenai parameter pengeboran dan bagaimana parameter tersebut berpengaruh pada kualitas pekerjaan, termasuk kecepatan rotasi, kecepatan penetrasi, tekanan lumpur, dan WOB.
-            Lakukan pengambilan sampel disturbed dengan menggunakan single core barrel Ø73mm, berdasarkan kedalaman rencana. Pengeboran dengan single core barrel dilakukan dengan rotary dan gerakan mendorong. Jika memungkinkan, pengeboran kering dapat dilakukan dan jika diperlukan air hanya diberikan dalam jumlah yang kecil jika mencapai tanah keras.
-            Setelah pengambil sampel selesai, sampel tanah dengan core barrel dapat di dorong keluar dengan dengan menggunakan tekanan air menggunakan pompa. Hubungkan selang pompa pada bagian atas core barrel dan letakan wadah sampel pada bagian bawah core barrel. Alirkan air dengan tekanan tertentu dengan hati hati. Sampel tanah akan kelaur dari core barrel ke wadah sampel.
-            Tempatkan sampel tanah secara hati hati pada kantung plastic yang disediakan. Panjang kantung plastic disesuaikan dengan panjang sampel. Kemudian diberi label dengan data sebagai berikut:
Project                         :
Location                       :
Bore hole No.               :
Depth                           :
-            Penyimpanan dan Penempatan sampel di corebox diberi label sebagai berikut:
Project                         :
Location                       :
Box No.                       :
Bore hole No.               :
Depth                           :
-            Asisten driller harus mengikuti instruksi dari driller dan bekerja sama dengan kru yang lain.

2.2.  Pemasangan Casing
-                 Protective casing merupakan alat yang dibutuhkan dalam pengeboran; tujuannya adalah untuk menghindari runtuhan terutama lapisan pasir dan tanah lunak.
-                 Casing harus dibuat dari pipa baja dengan diameter luar 89 mm dan 115 mm.
-                 Driller harus mengetahui dan paham untuk menerapkan pemasangan casing.
-                 Pemasangan casing harus tidak melebihi kedalaman bor.
-                 Setelah pengeboran selesai, casing harus diangkat/dicopot.
-                 Dalam keadaan tertentu, perlindungan lubang bor bias dikombinasikan dengan bentonite cair (campuran bentonite). Tipe bentonite yang digunakan harus sesuai dengan tipe formasi. Driller harus mengetahui volume dan viskositas bentonite dan cara mencampurkannya dengan air.

2.3.  Deskripsi Tanah
-                 Supervisor harus membuat laporan dan mencatat progress pengeboran, termasuk diameter pengeboran, jenis lapisan tanah, kedalaman setiap run pengeboran, dan perubahan lapisan tanah, kedalaman casing, bacaan SPT, dan muka air tanah, (GWL). Catatan ini harus dideskripsikan dalam profil bor.
-                 Deskripsi tanah dibuat oleh supervisor termasuk jenis tanah, warna, tipe material, kedalaman, nilai N-SPT, dan nilai pocket penetrometer.
-                 Pocket penetrometer test atau/dan pocket torvane test harus dilakukan pada setiap tanah kohesif di sampel tanah undisturbed. Terutama pada lapisan lempung (tanah kohesif), sementara pada lapisan pasir (tanah non kohesif) dan batuan tidak dilakukan.
-                 Deskripsi tanah dan catatan lainnya akan diperiksa oleh engineer. Supervisor harus menyerahkan profil bor dan sampel tanah berdasarkan keperluan engineer dan untuk investigasi lebih lanjut.

2.4.  Pelaporan
-                 Supervisor harus menyiapkan laporan pengeboran, termasuk semua catatan progress pengeboran, deskripsi tanah yang telah diperiksa oleh engineer atau geologist.
-                 Deskripsi tanah harus didasarkan pada Unified Soil Classification System (USCS) atau ASTM D-2487
-                 Supervisor harus membuat Preliminary Boring Logs segera setelah pengeboran selesai.
Informasi yang dibuat dalam preliminary boring log adalah sebagai berikut:
-            Nama Driller
-            Nama supervisor
-            ID Proyek
-            Tanggal dan cuaca saat pengeboran
-            Nomor dan lokasi borehole
-            Elevasi permukaan
-            Kedalaman setiap layer dan setiap sampel
-            Kedalaman muka air tanah
-            Tipe samplel
-            Deskripsi masing masing sampel dan strata tanah berdasarkan Unified Soil Classification System (USCS)
-            Hasil dari semua pocket penetrometer test atau/dan pocket torvane test
-            Hasil dari Standard Penetration Test (N-value)

-                 Preliminary Boring Logs akan diperiksa oleh engineer dan diverifikasi dengan hasil pengujian leboratorium.
Previous
Next Post »