. |
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembentukan endapan bijih nikel adalah sebagai berikut.
1. Struktur Geologi.
Deformasi batuan yang
dipengaruhi oleh gaya
endogen menghasilkan struktur geologi sangat dominan dalam pembentukan endapan
bijih nikel di Pomalaa. Struktur yang terbentuk mempunyai pengaruh terhadap daya
retak antara lain: struktur rekahan (joint) dan patahan (fault). Batuan beku
mempunyai porositas yang sangat kecil sehingga perembesan air sangat sulit,
maka dengan adanya rekahan - rekahan ini akan mempermudah perembesan air dan
mempercepat proses pelapukan terhadap batuan induk. Selain itu rekahan akan
dapat berfungsi sebagai tempat pengendapan larutan yang mengandung Nikel sebagai
vein-vein.
Batuan asal yang
merupakan syarat utama terbentuknya endapan bijih nikel adalah Peridotit
termasuk jenis batuan ultrabasa dengan kadar (Ni) kecil dari 0,20 %. Batuan
asal ini mengandung unsur – unsur Ca,
Mg, Fe, Si, Al, Cr, Mo, Ni, dan Co yang kemudian mengalami perubahan bentuk dan
struktur kimia sebagai akibat dari pelapukan mekanis dan kimiawi. yang mana
kandungan nikelnya akan terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu dan
membentuk endapan nikel.
3.
Iklim.
Iklim untuk
pembentukan Nikel silika ini adalah iklim tropis dan sub tropis. Adanya
pergantian musim kemarau dengan musim hujan, dimana sinar matahari dan air
hujan memegang peranan penting dalam
proses pelapukan dan pelarutan unsur-unsur yang terdapat pada batuan asal.
Curah hujan yang
tinggi dan penyinaran matahari yang intensif pada suatu daerah atau tempat yang
menyebabkan cuaca pada daerah tersebut selalu mengalami perubahan, perubahan
cuaca tersebut akan mempengaruhi keadaan fisik batuan yang lama-kelamaan akan
pecah-pecah. Pelapukan seperti ini disebut pelapukan mekanis yang terutama
dialami oleh batuan-batuan dipermukaan bumi. Sedangkan air hujan yang
mengandung Oksigen (O2) dan Karbon Dioksida
(CO2) dari udara serta asam-asam humus dari hutan
yang meresap kedalam tanah, bereaksi dengan unsur-unsur lainnya yang terdapat
di dalam tanah. Sehingga tanah yang dilaluinya lama – kelamaan akan menjadi porous, proses ini disebut proses
pelapukan kimia. Air hujan ini selain menyebabkan pelapukan terhadap batuan
induk. Juga melarutkan serta mengangkut unsur – unsur yang diendapkan pada tempat tertentu.
4. Biologi.
Faktor
biologi yang berpengaruh dalam pembentukan bijih nikel adalah sisa tumbuh –
tumbuhan, yang mengalami pembusukan dan memungkinkan terbentuknya asam humus
(asam organis). Asam humus ini akan bereaksi dengan permukaan batuan asal yang
bersifat basa, sehingga ada bagian batuan yang mengalami terjadinya proses
dekomposisi pada batuan tarsebut yang akhirnya menjadi lapuk.
Sementara pada batuan
yang berada di bawah permukaan tanah, asam organis bersama karbon dioksida yang
diperolehnya dari udara, meresap ke dalam tanah bersama-sama dengan air tanah
dan bereaksi dengan permukaan batuan tercebur menjadi porous, dan akhirnya
menjadi lapuk. Dengan demikian asam-asam ini dapat mempercepat proses pelapukan
batuan induk.
5. Waktu.
Faktor waktu ini
sangat penting guna berlangsungnya proses – proses pelapukan dan transportasi
endapan dari suatu tempat. Untuk pembentukan bijih nikel silika ini diperlukan
suatu jangka waktu yang relatif panjang.