Dalam upaya peningkatan produksi dengan melihat kemampuan produksi alat muat dan alat angkut yang berbeda-beda maka dilakukan analisa dari setiap alat mekanis dengan melakukan pengamatan terhadap waktu siklus dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi alat mekanis tersebut. Begitu juga dengan pemilihan jenis alat mekanis dan kapasitas alat mekanis yang akan digunakan perlu disesuaikan dengan target produksi yang ingin dicapai.
3.1. Pemuatan
3.1.1. Waktu Edar Alat Muat
Waktu
edar alat muat terdiri dari jumlah waktu mengisi bucket, mengayun atau
mengambil posisi memuat, membongkar muatan, mengayun kembali bucket pada posisi
mengisi kembali. Untuk waktu mengisi bucket mulai dari bucket menyentuh
material dalam keadaan bucket terisi sampai dalam posisi mundur membelok, lalu
maju untuk posisi penumpahan material. Sedang waktu tumpah dihitung mulai dari
penumpahan isi bucket sampai habis dan mengambil posisi kembali.
3.1.2. Produksi Alat Muat
Pemuatan
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memuat material kedalam alat
angkut. Material yang dimuat merupakan material lepas, maka dalam menentukan
produksi alat muat, persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dimana :
P =
Produksi alat muat,(m³/hari)
E =
Penggunaan efektif dari alat mekanis,(%)
Kb =
Kapasitas dari alat mekanis,(m³)
Ff =
Faktor pengisian,(%)
CT =
Waktu edar dari alat mekanis,(menit)
3.2. Pengangkutan
3.2.1. Waktu Edar Alat Angkut
Waktu
edar dari alat angkut meliputi, jumlah waktu pemuatan, jumlah waktu
pengangkutan, jumlah waktu manuver isi, jumlah waktu penumpahan, jumlah waktu
kembali kosong dan jumlah waktu manuver kosong.
Waktu
pemuatan mulai dari saat Dump Truck dilayani alat muat sampai Dump Truck
tersebut meninggalkan alat muat. Waktu mengangkut muatan dihitung saat Dump
Truck mulai meninggalkan alat muat sampai pada tempat penumpahan. Waktu manuver
isi dihitung saat Dump Truck mulai tiba ditempat penumpahan sampai pada posisi
siap menumpah muatan sampai muatan habis. Waktu kembali kosong dihitung pada
saat Dump Truck milai meninggalkan tempat penumpahan
sampai pada tempat pemuatan kembali. Sedang waktu manuver kosong
dihitung pada saat Dump Truck tiba ditempat pemuatan sampai pada posisi untuk
pemuatan kembali.
3.2.2.
Produksi alat angkut
Pengangkutan adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan
untuk mengangkut material dari tempat pemuatan ketempat penampungan. Untuk menghitung
produksi alat angkut persamaan yang digunakan adalah :
Dimana :
P
= Produksi alat muat,(m³/hari)
E =
Efektifitas dari alat mekanis,(%)
KB =
Kapasitas bak,(m³) = (kb x Ff) N
Ff =
Faktor pengisian,(%)
Kb = Kapasitas Bucket,(m³)
CT =
Waktu edar dari alat mekanis,(menit)
N =
Jumlah pengisian
3.3. Waktu Kerja Efektif Alat Muat Dan Alat
Angkut
- Perawatan harian, waktu yang diperlukan
untuk memeriksa mesin, bahan bakar dan pelumasan.
- Waktu tunggu, yaitu tidak bekarjanya alat
pada saat operasi karena menunggu alat yang akan bekerja sama dalam satu sistem
produksi alat.
- Kerusakan alat, yang disebabkan oleh kondisi
daerah kerja, keterampilan operator dan kondisi dari alat itu sendiri.
- Keperluan operator, banyak nya keperluan dari
operator misalnya untuk buang air, mengambil air minum pada saat pekerjaan
sedang berlangsung.
- Perbaikan alat, waktu yang terbuang waktu
memperbaiki alat dan menunggu datangnya suku cadang lain.
- Keterlambatan awal shift, yaitu persiapan
dan waktu berangkat kerja lebih lama dari jadwal yang ada.
- Cuaca, yaitu tertundanya suatu pekerjaan
karena cuaca yang tidak memungkinkan.
- Sebelum dan sesudah istirahat, yaitu
pekerjaan terhenti sebelum istirahat dan terlambat sesudah istirahat.
3.4. Swell
Faktor
Yang dimaksud
dengan swell faktor adalah faktor pengembangan atau penambahan volume material dari
keadaan atau tempat aslinya. Faktor pengembangan tersebut perlu diketahui karena
volume material yang diperhitungkan pada waktu penggalian, sedangkan material
yang harus diangkut adalah material yang telah mengembang atau bertambah karena
digali. Untuk dapat mengetahui berapa besar faktor pengembangan yang diambil
dari density insitu dan density loose, persamaannya adalah :
3.5. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Produktifitas Alat
1. Jenis Material
Jenis material mempengaruhi
kemampuan produksi alat mekanis. Semakin lunak jenis materialnya semakin mudah
digali sehingga waktu siklus pengisian semakin rendah.
Keadaan jalan angkut sangat
menunjang dalam bekerjanya alat-alat mekanis. Jalan angkut yang permukaannya
rata dan tidak becek akan meningkatkan efisiensi kerja alat. Sebaliknya apabila
jalan angkutdalam keadaan tidak rata dan becek akan menurunkan efisiensi kerja.
3. Perawatan Alat Mekanis
Peralatan
mekanis sebagai alat produksi harus dijaga agar tetap prima dan dapat bekerja
secara terus menerus dengan resiko kerusakan sekecil mungkin. Hal ini bisa
terjadi apabila alat digunakan dalam kondisi baik dengan perawatan yang baik
pula. Perawatan dikatakan baik apabila dalam perawatan tersebut dapat
dihasilkan resiko dengan biaya sekecil mungkin. Alat muat dan alat angkut dalam
suatu sistem kombinasi kerja akan bekerja secara maksimal, apabila kemampuan
produksinya sama besar. Dengan demikian akan tercipta keserasian kerja yang
selaras atau serasi antara alat muat dan alat angkut.
4. Tingkat Efisiensi Alat
Efisiensi
kerja merupakan tingkat keberhasilan suatu alat dalam menggunakan waktu kerja
yang tersedia. Guna mengetahui sampai sejauh mana kemampuan dari alat-alat
mekanis yang dioperasikan itu bekerja dengan baik meliputi :
- “Mechanical
Availability Percent” (MA)
Merupakan
cara untuk mengetahui kondisi alat mekanis yang sesungguhnya, persamaannya
adalah :
- “Phisical Availability Percent” (PA)
Merupakan
catatan mengenai keadaan fisik dari suatu alat untuk beroperasi dalam suatu
kegiatan kerja atau produksi, persamaannya adalah :
- “Use
of Availability Percent” (UA)
Merupakan
cara untuk mengetahui berapa persen waktu dari suatu alat untuk beroperasi,
persamaannya adalah :
- “Efective
Utilizati” (EU)
Merupakan
cara untuk mengetahui berapa persen tingkat keberhasilan suatu alat beroperasi
dalam suatu kegiatan, persamaannya adalah :
Tingkat
efisiensi tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi alat dan perawatan alat-alat
mekanis ataupun operator dari alat mekanis tersebut.
Dimana :
S = Waktu
standby
W = Waktu
produktif dalam menit atau jam
R = Waktu
perbaikan dalam menit atau jam
5. Kecakapan Operator
Operator yang cakap dan terampil karena
terdidik dan terlatih akan tahu cara pengoperasian dan menempatkan alat pada
posisi yang benar. Sehinghga alat yang dioperasikan dapat leluasa bergerak dan
tidak mengganggu alat lain yang sedang beroperasi. Peralatan mekanis akan
menghasilkan produksi tinggi apabila alat tersebut dioperasikan oleh operator
yang terampil.
6. Faktor Pengisian
Faktor
pengisian adalah perbandingan antara kapasitas nyata dan kapasitas teoritis. Kapasitas
teoritis sendiri merupakan “Heaped Capacity” yaitu sudut maksimum yang dapat
dicapai oleh tumpukan material lepas. Faktor pengisian sangat dipengaruhi oleh
keterampilan operator, ukuran butir, metode pemuatan, ketersediaan material
yang akan dimuat. Faktor inilah yang mempengaruhi faktor pengisian sehingga
volume bucket tiap pengisian berbeda-beda.
7. Pengaruh Cuaca
Dalam keaadan
cuaca panas dan banyak debu sangat mengganggu kerja operator, sehingga
mengurangi kelincahan gerak peralatannya. Begitu pula pada saat musim hujan
kondisi tempat kerja dan alat angkut yang tidak diperkeras akan menjadi licin,
sehingga peralatan mekanis yang digunakan tidak dapat bekerja secara maksimal.
8. Kesejahteraan Karyawan
Pada umumnya
kerja dari operator akan semakin tinggi apabila diimbangi dengan upah yang
sesuai, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja.
9. Kondisi Alat Mekanis
Alat yang
umur pemakaiannya terlalu lama dan sering mengalami kerusakan, produksinya akan
relatif kecil dan membutuhkan waktu perawatan yang lebih lama dibandingkan
dengan alat yang tenaganya besar dan jarang mengalami kerusakan.
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon