Sejarah dan Teori Dasar Pemipaan
Apa si pipa itu? dari mana dan untuk apa pipa itu? | Saya
kira, semua orang pastinya telah mengenal pipa. Sebuah silindris yang
digunakan untuk mengalirkan fluida. Piping itu seperti halnya arteri dan
vena dalam pembuluh darah kita, ia mengalirkan darah dari organ satu ke
yang lainnya. tentunya apabila tidak ada aliran, artinya tidak ada
kehidupan. Seperti itulah piping, ia memegang peranan sangat penting
dalam sebuah plant.
pipeline |
Piping menurut sejarah, pertamakali digunakan oleh masyarakat china
untuk mengalirkan air ke pertanian mereka kira kira 3000 tahun sebelum
masehi. Dalam sebuah penelitian arkeologis, pipa dengan flange
ditemukan sekitar tahun 2700 sebelum masehi. Yang uniknya, antar pipa
sudah di sambung dengan aspal seperti layaknya sebuah flange.
Dilain cerita, kalau anda pernah mendengar kisah tentang Pablo and Burno, dimana dua duanya ditugasi untuk mengalirkan air ke desanya. Si Pablo ia lebih cerdas mengunakan pipa daripada mengangkut dengan ember untuk memenuhi pasokan air di desanya. Memang lebih lama dalam pembuatannya, namun lebih efektif pada akhirnya.
Kembali mengenai sistem pemipaan, dikenal dua istilah yaitu piping dan
pipe line. Walaupun sama sama mengunakan pipa, tapi dua system ini
berbeda. Piping menghubungkan fluida satu sistem ke sistem lainya, dan
biasanya jaraknya cukup dekat. Sedangakan pipeline menghubungkan plant
(facility) satu dengan yang lainya, dan jaraknya serta ukurannya sangat
besar.
Dalam sebuah sistem pemipaan, kita akan mengenal istilah NPS, Nominal
Pipe Size dan satu lagi adalah DN, yaitu singakatan dari Diameter
Nominal. Kedua istilah tersebut adalah sama, yaitu menunjukan diameter
nominal (bukan ukuran sebenarnya) dari sebuah pipa.
Maksudnya nominal adalah seperti ini, kalau kita menyebutkan pipa dua 2”
(dua inc) Maka pipa tersebut memiliki ukuran sekitar dua inc. Namun
diameter dalamnya (ID) tidak mutlak dua inc, nilai dua inc tersebut
hanya nominal, bukan ukuran sebenarnya.
Pada awalnya, memang ukurang pipa yang di tunjukan adalah IDnya, yang
dikenal dengan IPS (iron pipe size). Pipa dengan IPS 6, maka ia memiliki
nilai diameter pipa sekitar 6 inc, begitu juga untuk ukurang 2 inc, 4
inc dan lain sebagainya. Pada waktu itu, ukuran ketebalan pipa hanya
satu, yang dikenal dengan standard (STD).
Namun dengan meningkatnya pengunaan pipa, terutama untuk pressure yang
sangat tinggi, maka digunakan lah pipa dengan ketebalan yang maximum,
yang dikenal dengan extra strong (XS). Semakin tinggi pressure, maka
semakin tebal sebuah pipa. Ketebalah tersebut didalam sebuah system
pemipaan dikenal dengan istilah schedule (SCH).
Jadi, NPS tadi menunjukan Diameter Outside dari sebuah pipa, sedangkan
schedule itu menunjukan ketebalan dari sebuah pipa. So, untuk setiap
pipa akan memiliki diameter luar yang sama, yang nilainya belum tentu
sama dengan nominalnya. Hanya untuk nominal diatas 14 in, diameter luar
pipa pesis sama dengan nominalnya.
Maksudnya, ketika orang menyebutkan 20” maka ukuran diameter luarnya
adalah 20” atau sekitar 20x25.4 mm = 508 mm. Begitu seterusnya untuk
pipa di atas 14 in, untuk ukuran diawah 14 in maka kita harus
menghapalkan nilainya.
Demikian secara singkat ulasan dari sebuah sistem pemipaan, lain waktu akan kita bahas secara lebih detail tentang pemipaan.
Sumber : Idpipe
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon