Standar Operational Procedure Alat Lim Instrumental



Alat instrumental yang terpasang di Rig bor
MAKSUD;
adapun maksudnya : OPERATOR ATAU DRILLER MAMPU MEMAHAMI DAN MENGOPERASIKAN ALAT LIM INSTRUMENT SAAT PEMBORAN GEOTEKNIK DILAKSANAKAN.
TUJUAN;
1.       AGAR OPERATOR MENGETAHUI CARA KERJA DARI ALAT LIM INSTRUMENTAL
2.       AGAR BISA MENGETAHUI JENIS-JENIS PERLENGKAPAN LIM
3.       AGAR MEMAHAMI CARA PEMASANGAN ATAU SETUP LIM INSTRUMENTAL
4.       AGAR MENGETAHUI FUNGSI FUNGSI ALAT-ALAT LIM INSTRUMENTAL
5.       AGAR MENGETAHUI DRILLING PARAMETER BERUPA KEDALAMAN BOR, TORQUE, TEKANAN AIR, KECEPATAN MASUKNYA BIT PER JAM, TEKANAN GAYA.


LIM INSTRUMENTAL APARATUS;
1.       LIM MEASURING MONITOR & USB DONGLE LIM AND CABLE DATA: ALAT INI BERFUNGSI UNTUK MENAMPILKAN DRILLING PARAMETER BERUPA TORQUE, TEKANAN AIR, KECEPATAN PEMBORAN, TEKANAN GAYA DAN REFLEKSI LAPISAN BATUAN. HASIL DARI PARAMATER YANG DI MUNCULKAN. AKAN DISIMPAN SECARA PERIODIK KE MEMORY INTERNAL DAN BISA DITRANSFER KE USB DONGLE LIM JIKA PEMBORAN SELESAI.

                                                                                              
 2.       LIM INSTRUMENTAL DEPTH SPEED CODER WITH CABLE : ALAT INI BERFUNGSI SEBAGAI SENSOR KEDALAMAN PEMBORAN. PEMASANGAN DEPTH ENCODER BERADA PADA BAGIAN MASS ALAT BOR ATAU RIG DAN TALI SENSOR HARUS DI PASANG DI BAGIAN ATAS MESIN ROTARY.





3.       CENTRAL CONNECTOR : ALAT INI BERFUNGSI SEBAGAI PEREKAM DATA DATA YANG DI REKAM OLEH PARAMETER PEMBORAN DAN AKAN DI TAMPILAKN HASILNYA DALAM BENTUK ANGKA KE MONITOR LIM DAN SEBGAI PUSAT TRANSFER DAT0DATA DARI PUSH DAN TOOL YANG TERPASANG KE RIG


4.       EFLECTION MEASURER : ALAT INI BERFUNGSI UNTUK MENGHITUNG PANCARAN ENERGI YANG KELUAR SAAT PENGEBORAN       BERLANGSUNG (DRILL STRING). BIASANYA REFLECTION ENERGI SANGAT JARANG  DIPAKAI.

 
5.       CONNECTOR PUSH AND TOOLSALAT INI DIGUNAKAN SEBAGAI KONEKTOR OIL HYDROLIK UNTUK MEREKAM TEKANAN AIR, TEKANAN TORQUE, DAN TEKANAN ROTARY DAN AKAN DIGUBUNGKAN DENGAN CABLE CONNECTOR.

6.       ROTATING SPEED (RPM) RECORDER



ALAT INI BERFUNGSI SEBAGAI PEREKAM KECEPATAN ROTASI PADA HEAD ROTARY RIG. ALAT INI DI HUBUNGKAN DENGAN KABEL SPIRAL HITAM DENGAN CENTRAL CONNECTOR.

7.    CABLE CONNECTOR  BUS CAN TO CENTRAL CONNECTOR & DEPTH SPEED CODER TO CENTRAL CONNECTOR
 8.   CABLE CONNECTOR PUSH AND TOOLS: KABEL INI AKAN DIHUBUNGKAN DENGAN HOST HYDROULIC SEBAGAI PRESSURE SENSOR DARI TORQUE (TQ), INJECTION (IP), DAN TOOL (TP)

9. CABLE CONNECTOR ACCU TO MONITOR LIM

10. CABLE CONNECTOR REFLECTION ENERGY MEASURER

CARA KERJA
SETUP LIM INSTRUMENTAL KE RIG
1.       PEMASANGAN DEPTH SPEED CODER KE BAGIAN ATAS MASS RIG HARUS DI TEMPATKAN DIBAGIAN YANG AGAK LUAS, BIASANYA DIPASANGKAN KE BAGIAN KANAN ATAS MASS RIG. SELANJUTNYA STRING ATAU BENANG DIKAITKAN KE BAGIAN EURO DRILL. BIASANYA DIBUTUHKAN SEDIKIT MODIFIKASI UNTUK DUDUKANNYA.
2.       PEMASANGAN CONNECTOR PUSH AND TOOLS KE HOST HYDROULIC, YAITU HOST WATER INJECTION UNTUK INJECTION PRESSURE, TORQUE, DAN TOOL PRESSURE.
3.       PEMASANGAN ROTATING SPEED (RPM) KE BAGIAN HEAD ROTARY. BIASANYA DIBUATKAN DUDUKAN KHUSUS AGAR POSISI ROTATING SPEED DI SEKITAR HEAD ROTARY DAN JARAK ANTARA HEAD ROTARY DENGAN ROTATING SPEED ANTARA 3 mm – 5 mm UNTUK MENDAPATKAN RECORD ROTASI YANG BAIK.
4.       PEMASANGAN CABLE CONNECTOR PUSH AND TOOL KE CENTRAL CONNECTOR
5.       PEMASANGAN CABLE ACCU DARI ACCU KE MONITOR LIM DENGAN MEMPERHATIKAN POSITIF DAN NEGATIF DARI KABLE DAN ACCU.
6.       PEMASANGAN CABLE BUS CAN DARI DEPTH SPEED CODES KE CENTRAL CONNECTOR
7.       PEMASANGAN CABLE BUSCAN DARI CENTRAL CONNECTRO KE MONITOR LIM
8.       PEMASANGAN MONITOR LIM DAN USB SEBAGAI MEDIA PENYIMPANAN.

SETUP LIM SEBELUM DRILLING
1.       PASTIKAN SEMUA CABLE CONNECTOR SUDAH TERPASANG SESUAI KODE KABEL MASING-MASING.
2.       NYALAKAN MONITOR LIM DENGAN MENEKAN TOMBOL BULAT ON/OFF DAN TUNGGU HINGGA PROSES LOADING SELESAI
3.       SAAT MENYALA PERTAMA KALI, MAKA LAYAR LIM AKAN MENGARAHKAN OPERATOR KE MODE DEFAULT, YAITU DATA PENGEBORAN TERAKHIR, SEHINGGA YANG AKAN MUNCUL DI BAGIAN LAYAR BAWAH YAITU ICON SETTING DAN START. KARNA KITA AKAN MEMULAI PENGEBORAN MAKA, OPERATOR BISA MENEKAN TOMBOL START.
4.       DI LAYAR AKAN MUNCUL SETTINGAN DEFAULT DARI PENGEBORAN TERAKHIR DAN TUGAS OPERATOR HANYA MENGGANTI NAMA ATAU NOMOR ID HOLE, NAMA OPERATOR, START DEPTH, FINISH DEPTH, DLL.
5.       SETELAH DIPASTIKAN SEMUA SUDAH BENAR, MAKA BISA MENEKAN TOMBOL EXIT (IKON ORANG LARI)
6.       LAYAR AKAN MEMUNCULKAN SEMUA PARAMETER DRILLING DAN PENGEBORAN BISA DIMULAI.
7.       SAAT MEMULAI BISA MENEKAN TOMBOL START/STOP DI BAGIAN TENGAH LAYAR DAN JIKA PENGEBORAN TELAH SESUAI TARGET DEPTH, MAKA BISA MENEKAN END.
NOTE : HINDARI DAN JANGAN MENEKAN TOMBOL END JIKA PENGEBORAN BELUM SESUAI TARGET DEPTH, JIKA TIDAK INGIN PENGEBORAN DIULANGI (reDRILL).
*PARAMETER PENGEBORAN ADALAH UKURAN YANG DIPEROLEH DARI SUATU PENGEBORAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARAKTER ATAU RESPON DARI ALAT BOR TERHADAP SUATU FORMASI BATUAN.
DI LAYAR MONITOR AKAN MUNCUL BEBERAPA PARAMETER :
TOOL PRESSURE (TP) : TEKANAN DARI MATA BOR TERHADAP FORMASI BATUAN
INJECTION PRESSURE (IP) : TEKANAN INJEKSI AIR ATAU AIR DAN BENTONIT YANG DI ALIRKAN.
ROTATING SPEED (RPM) : KECEPATAN ROTASI DARI HEAD ROTARY
INSTANTANEOUS ADVANCE SPEED (IAS) or ROP :  KECEPATAN RATA-RATA PENETRASI MATA BOR PER 1 JAM (m/h).
TORQUE PRESSURE (TQ) :  TEKANAN ALAT BOR TERHADAP FORMASI BATUAN.

Previous
Next Post »