Pengenalan Real-Time Kinematic (RTK) Positioning dan CORS

Teknologi satelit GPS diawali peluncurannya sejak tahun 1989. Teknologi positioning dengan metode absolute dan relative. Perkembangan teknologi GPS meliputi hard ware (receiver), soft ware (commercial dan scientific) dan aplikasinya. Penentuan posisi dengan memanfaatkan gelombang GPS telah berkembang sangat pesat terutama untuk metode relative khususnya Differential Global Positioning System (DGPS). Teknologi DGPS untuk setiap unit receiver yang berfungsi sebagai rover secara real time diperoleh adalah Real Time Kinematik (RTK). Secara diagramatis penentuan posisi dengan GPS dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Prinsip penentuan posisi secara relative yang memanfaatkan data fase (RTK) atau pseudo-range (DGPS secara real time atau paska pengukuran). Metode RTK dapat dijelaskan sebagai berikut.
2012-12-28_200743
Survei metode RTK terdiri atas base dan rover station, dengan receiver yang ada base station tidak berubah posisi antenanya selama melakukan pengukuran sedang receiver yang berfungsi sebagai rover dipindah-pindahkan sesuai untuk positioning yang direncanakan. Receiver yang ada di base dan rover station harus selalu memperoleh signal GPS selama melakukan pengukuran, korekasi diferensial dipancarkan dari base station ke rover station menggunakan fasilitas RTCM. Survei GPS untuk pengamatan RTK sangat sering digunakan untuk pekerjaan mapping hingga saat ini, dan seperangkat harware untuk pengamatan RTK disajikan pada gambar 3 di bawah ini.
2012-12-28_200743
Persoalan utama yang dihadapi pada survei GPS dengan metode RTK adalah kualitas dan kemampuan penerimaan koreksi diferensial dan jarak dari base station ke rover station.
Rizos dan Cranenbroeck (2006) menyatakan bahwa semakin jauh jarak antara base ke rover station (kurang dari 20 Km) maka kualitas penerimaan koreksi diferensial semakin berkurang (less precision). Kualitas koreksi diferensial dipengaruhi oleh orbit error, ionospheric dan tropospheric signal refraction Roberts dkk (2004).
Teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) Untuk Stasiun Aktif
Beberapa negara maju telah meluncurkan satelit yang digunakan untuk positioning antara lain Global Positioning System, GLONASS dan GALILEO. Seiring dengan perkembangan teknologi dan elektronika telah dikembangkan suatau receiver yang mampu menangkap beberapa geombang satelit secara simultan GPS (setelit yang dikelola dan diluncurkan oleh Amerika Serikat), GLONASS (satelit yang dikelola dan diluncurkan oleh Rusia) dan GALILEO (satelit yang dikekola dan diluncurkan oleh komunitas Negara-negara Eropa). Receiver tersebut disebut sebagai receiver GNSS. Receiver yang berbasis satelit GNSS saat ini telah berkembang dengan pesat dan banyak digunakan oleh barbagai Negara untuk berbagai keperluan positioning pada stasiun aktif berupa fasilitas International Global Navigation Satellite System Services (IGS) atau Continuously Operating Reference Stations (CORS).
IGS adalah satalh satu fasilitas layanan kepada user untuk memberikan koreksi keslahan orbit dan kesalahan sistem pencatat waktu. Pada umumnya IGS digunakan untuk keperluan yang bersifat scientific, misalnya studi plate tectonic movement, total electronic content, pemodelan orbit satelit, dan lain-lain. Sedangkan CORS pada umumnya digunakan untuk berbagai kepentingan praktis (engineering purposes). Teknologi CORS berkembang mengingat keperluan positioning metode RTK terkendala kualitas koreksi diferensial yang semakin menurun terhadap jangkauan jarak dan juga waktu yang digunakan untuk akuisisi data terutama setting up receiver di base station.
Maunder,2007 mengemukakan bahwa pengoperasian CORS bisa menggunakan satu atau beberapa stasiun referensi GNSS yang beroperasi secara terus menerus (24 jam tidak terputus). Sistem CORS terdiri atas satellite navigation positioning technology, modern computer management technology and internet technology. Sistem ini akan melangkapi secara otomatis dengan diversifikasi data pengamatan satelit GNSS (Carrier phase dan Pseudo-range), koreksi diferensial, status informasi dan hal-hal yang berhubungan dengan informasi GNSS (Roberts, dkk, 2004). Teknologi CORS secara diagramatis dapat dilihat seperti pada gambar 4.
2012-12-28_200743
Teklnologi CORS, sebagai base station terdiri atas (Maunder,2007):
1). fxed station
2). temporary station.
Fiexed station pada umumnya diinstall di suatu bangunan yang secara permanent dapat difungsikan dan memenuhi syarat sebagai stasiun aktif CORS. Sedangkan temporary station pada umumnya tempatkan bangunan yang dalam jangka waktu tertentu akan dipindah atau tidak difungsikan lagi sebagai base station karena berbagai pertiimbangan teknis dan administrative.
Teknologi CORS terdiri atas 2 sistem utama, system yang ada di base station sebagai stasiun referensi dan system yang ada di rover station sebagai user. Koneksi antara base staion dan rover station menggunakan jaringan internet tanpa kabel. Kedudukan base station sebagai fixed station, beroperasi selama 24 jam dan memperoleh koneksi jaringa internet secara terus menerus. Fungsi base station adalah menagkap gelombang satelait GNSS, menyimpan raw data gelombang satelit GNSS kedalam server dan memberikan korekasi diferensial kepada setiap user yang login dengan server yang ada di base station. Sedangkan rover station melakukan akuisisi data satelit GNSS dan melakukan login menggunakan GPRS/CDMA, akses via jaringan internet ke base station untuk memperoleh korekasi diferensialnya. Hasil positioning di setiap rover station akan dapat diperoleh secara real time maupun post processed. Beberapa provider mobile IP networks di Indonesia antara lain : indosat, telkomsel, XL, Telkom, Smart Telecom, Bakrie telecom dll Beberapa mobile IP networks yang tersedia dan ada dipasaran (Lintaka, 2004) antara lain:
  1. GSM (Global System for Mobile Communication) dgn frequensi 1800 s/d 1900 MHz band.
  2.  GPRS (General Packet Radio Service),dengan GPRS, transmisi data mobile bias lebih cepat menjadi 115.000 bps menggunakan infrastruktur GSM yang sudah ada.
  3. CDMA (Code Division Multiple Access)
  4. EDGE (Enhanced Datarate for Global Evolution) UMTS (Universal Mobile Telephone System) dengan frequensi 1900 MHz sampai 2025 MHz dan 2110 MHz sampai 2200 MHz
Kebutuhan minimal untuk penyelenggarakan teknologi CORS
  1. Perangkat yang ada di base station antara lain : monument yang diinstall antenna aktif, receiver GNSS, power supply (arus AC), Pc Server,MODEM, UPS & Genset,aksesories untuk backup data dll, software (down load data, menganalisis dan mengolah data satelit GNSS data streaming, koreksi diferensial ke rover station dll), dan IP public yang bias diakses via WIFI setiap user.
  2. Jaringan internet yang ada di base dan rover station dan dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima semua data dari dan ke semua unit layanan yang memerlukan. Koneksi internet sebaiknya dengan bandwith yang lebar dan beroperasi selama 24 jam tanpa terputus seiring dengan jumlah client yang dilayani,
  3. Perangkat yang ada di rover station : antenna, receiver GNSS, power supply DC smodem, dan unit penympan data geolombang satelit GNSS.
2012-12-28_200743
Gambar antenna yang ada di base station dan unit rover station dapat dilihat pada gambar di atas.

SUMBER : https://surveyoryoga.wordpress.com/2012/12/28/real-time-kinematic-rtk-positioning-dan-cors/

BELAJAR TENTANG DASAR-DASAR GPS RTK

Konsep Dasar GPS RTK

Apakah yang dimaksud dengan GPS RTK?

RTK memiliki kepanjangan Real Time Kinematik, artinya koordinat titik dapat kita peroleh secara Real time dalam Koordinat UTM ataupun Lintang dan Bujur tanpa melalui pemrosesan baseline. Metode RTK ini berbeda dengan metode Statik, Karena pada metode statik koordinat baru diperoleh setelah dilakukan pemrosesan baseline (Post Processing). GPS RTK memiliki ketelitian yang tinggi yaitu dalam fraksi centimeter (1-5 cm).

GPS RTK Terdiri atas apa saja?

Setiap pengukuran koordinat titik menggunakan GPS metode RTK, harus menggunakan minimal 2 buah alat GPS yang memiliki fungsi sebagai :

a. Base :
Pada alat GPS yang berfungsi sebagai base, maka alat GPS Tidak digerakkan posisinya (diam).Base didirikan diatas titik yang sudah diketahui secara pasti nilai koordinatnya (misal: didirikan diatas titik Bakosurtanal Orde 0) dan koordinat titik bakosurtanal tersebut diinputkan dalam alat GPS base.Pada alat GPS yang berfungsi sebagai rover, Posisi GPS dapat digerakkan sesuai dengan detil yang diinginkan oleh surveyor (misal pada pengukuran persil tanah, maka rover didirikan pada pojok pojok bidang tanah)Yang menghubungkan antara base dan rover adalah SInyal radio. Sinyal radio berfungsi untuk memancarkan nilai koreksi dari base ke rover. Saat ini, sinyal radio bisa dipancarkan menggunakan berbagai macam cara yaitu menggunakan Antena radio , GSM , ataupun sinyal internet. Jika menggunakan Antena radio, maka diusahakan sebelum pengukuran, frekwensi radio di base dan rover sudah disamakan terkebih dahulu.Antenna radio hanya mampu memancarkan sinyal sejauh 3 km saja ( Jika lebih jauh maka bisa digunakan alat repeater) Alat yang utama dalam GPS RTK adalah Receiver GPS, Pada alat ini terdapat beberapa slot yang menghubungkan kabel ke beberapa perlengkapan pendukung GPS. Selain itu pada alat ini juga terdapat Card yang mampu menyimpan data hasil perekaman satelit ( dalam format RINEX atau DAT).
Pada gambar dibawah ini disajikan receiver GPS merek Trimble beserta peralatan pendukung GPS :
Keterangan :
1. Antena GPS : berfungsi menangkap sinyal satelit
2. Receiver GPS : Tempat perekaman data ke dalam card.
3. Controller GPS : untuk melakukan setting Job, configurasi, dan pengukuran GPS
4. Modem Radio : menghubungkan antara antenna radio dan receiver GPS
5. Baterai Eksternal : SUmber tenaga untuk receiver GPS
6. Aki : SUmber tenaga untuk modem radio
Aplikasi yang dilayani oleh GPS RTK cukup beragam diantaranya adalah Stake Out, Penentuan dan rekonstruksi batas persil tanah, Survei pertambangan, Survei rekayasa, dan aplikasi lainnya yang membutuhkan posisi titik koordinat secara cepat dan dalam ketelitian centimeter.PKarena untuk melakukan pengukuran GPS RTK, harus digunakan minimal 2 alat GPS(base dan Rover) dimana satu alat GPS saja memiliki harga yang terbilang mahal ( 150 juta – 300 juta). Maka saat ini dikembangkanlah GPS CORS yaitu suatu GPS yang memiliki fungsi sebagai base yang dapat menangkap sinyal satelit secara kontinu dalam 24 jam. Untuk tingkat Universitas, GPS CORS SUdah dimiliki oleh Teknik geodesi UGM, ITS, dan ITB.1 buah alat GPS CORS dapat memancarkan sinyal radio sejauh 20 km.Rencana nya BPN akan membeli alat CORS ini sebanyak 30 buah untuk mencover wilayah di Sumatra dan Jawa. Data CORS ini kemudian dapat diakses secara umum, sehingga setiap perusahaan dapat mendownload data GPS CORS dari BPN sebagai Base, dan setiap instansi cukup membeli 1 GPS saja yang difungsikan sebagai rover tanpa harus membeli 1 GPS lagi sebagai base.Demikian penjelasan dari saya mengenai GPS RTK, semoga membantu rekan2 untuk lebih mendalami ilmu geodesi terutama di bidang GPS RTK.

b. Rover :

Apa yang menghubungkan antara base dan Rover ?


Bagaimana mengeset alat GPS RTK ?


Apa saja Kegunaan GPS RTK ?

Aplikasi yang dilayani oleh GPS RTK cukup beragam diantaranya adalah Stake Out, Penentuan dan rekonstruksi batas persil tanah, Survei pertambangan, Survei rekayasa, dan aplikasi lainnya yang membutuhkan posisi titik koordinat secara cepat dan dalam ketelitian centimeter.


Perkembangan GPS RTK saat ini?

Karena untuk melakukan pengukuran GPS RTK, harus digunakan minimal 2 alat GPS(base dan Rover) dimana satu alat GPS saja memiliki harga yang terbilang mahal ( 150 juta – 300 juta). Maka saat ini dikembangkanlah GPS CORS yaitu suatu GPS yang memiliki fungsi sebagai base yang dapat menangkap sinyal satelit secara kontinu dalam 24 jam.

Untuk tingkat Universitas, GPS CORS SUdah dimiliki oleh Teknik geodesi UGM, ITS, dan ITB.1 buah alat GPS CORS dapat memancarkan sinyal radio sejauh 20 km.Rencana nya BPN akan membeli alat CORS ini sebanyak 30 buah untuk mencover wilayah di Sumatra dan Jawa. Data CORS ini kemudian dapat diakses secara umum, sehingga setiap perusahaan dapat mendownload data GPS CORS dari BPN sebagai Base, dan setiap instansi cukup membeli 1 GPS saja yang difungsikan sebagai rover tanpa harus membeli 1 GPS lagi sebagai base.

Demikian penjelasan mengenai GPS RTK, semoga membantu rekan2 untuk lebih mendalami ilmu geodesi terutama di bidang GPS RTK.





SUMBER : http://dennipasca.blogspot.co.id

FULL CONTENT



Memuat konten...

Mengenal PT. Aneka Tambang UBPN Operasi Pomalaa.

Endapan bijih nikel yang terdapat di Pomala Sulawesi Tenggara ditemukan pertama kali oleh E.C. Abendanon pada tahun1909. Bone Tolo Maatschappij mengadakan eksplorasi ke daerah Pomalaa dan berhasil menemukan endapan bijih nikel di sekitar Tanjung Pakar pada tahun 1934 dengan kadar rata-rata 3,00 % - 3,50 %.

Latar Belakang Kadar Selective Mining Dengan Recheking

Pertambangan nikel Pomalaa adalah salah satu Unit produksi PT. Aneka Tambang yang beroperasi di wilayah Timur Indonesia. Bijih nikel merupakan bahan galian logam yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan ultrabasa yaitu peridotit. Metode penambangan bijih nikel yang diterapkan di Pomalaa adalah tambang terbuka (open cut mining) dengan membuat jenjang-jenjang (bench). Alat-alat mekanis yang digunakan dalam kegiatan penambangan antara lain buldozer sebagai alat gusur, dump truck sebagai alat angkut, back hoe dan wheel loader sebagai alat gali dan alat muat. 

Makna Geohidrologi

Kita mengetahui tentang geologi dan hidrology, namun apakah makna dari geohidrologi akan sama dengan kedua istilah di atas?
 
Pertama kita bisa melihat terminologi hidrogeologi yang dikutip dari beberapa literatur, antara lain:

Standard Operational Procedure Well Development

1 PURPOSE AND SCOPE

This Standard Operating Procedure SOP provides technical guidance and methods that will be used and procedures to be followed for developing groundwater monitoring wells This SOP gives descriptions ofequipment field development procedures field data collection and personnel responsibilities

The purpose ofwell development is to restore the hydraulic conductivity ofthe aquifer material surrounding the well to nearpwreell installation conditions This is accomplished by removing well drilling fluids solids or other particulates that may have been introduced or deposited on the borehole wall during drilling and well construction activities Properly developed monitoring wells allow for the collection ofrepresentative groundwater samples.

2 RESPONSIBILITIES AND QUALIFICATIONS

The Project Manager or Field Manager has the overall responsibility for implementing this SOP They will be responsible for assigning appropriate environmental staff to implement this SOP and for ensuring that the procedures are followed All personnel performing these procedures are required to have the appropriate health and safety training In addition all personnel are required to have a complete understanding of the procedures described within this SOP and receive specific training regarding these procedures if necessary.

All environmental staff and assay laboratory staff are responsible for reporting deviations from this SOP to the Project Manager or Field Manager

3 RELATED STANDARD OPERATING PROCEDURES

The procedures set forth in this SOP are intended for use with the following SOP :
  • Monitoring Well Installation
  • Water Elevation Measurements
  • Field Equipment Calibration
  • Decontamination ofSampling Equipment
  • Investigation Derived Waste Management
  • Purging and Sampling Monitoring Wells
4 EQUIPMENT LIST
 
The following items will be required to develop groundwater monitoring wells :
  • Well completion logs
  • Well development records see AttachmentA
  • Well keys
  • Stainless steel adjustable rate submersible pump controller and power source generator or battery
  • Surge block
  • Teflon or lTinefelodn polyethylene tubing
  • Stainless steel or Teflon bailer
  • Mechanical reel or tmrouunctekd wireline rig for deep wells
  • Water quality meters for temperature conductivity pH and turbidity
  • Plastic sheeting
  • Decontamination equipment and supplies see SOPNo 10 Decontamination
  • Personal protective equipment PPE as outlined in the Health and Safety Plan HSP
  • Organic vapor detector on wells scheduled for volatile organics analysis
  • Graduated5gallon bucket
  • Drums or other large container for storing development water
  • lWeavteerl probe
  • Weighted tape measure
  • Calculator
  • New rope
5 MONITORING WELL DEVELOPMENT PROCEDURES

The initial static water level will also be measured before development begins and well purge volume requirements will be calculated 

Monitoring well development will be accomplished using a surge block aonrdabailer and a submersible pump to flush the screen sand pack material and borehole wall ofdrilling fluids and fine sediment resulting from well drilling and installation activities This procedure also allows for the removal offine sediment which may have accumulated within the inner well casing

The surge block will initially be operated with short gentle strokes above the well screen intake

Development will begin at the static water level and move progressively downward to prevent the surge block from becoming sand locked The surge energy shall be gradually increased at each depth Surging shall be alternated with removal ofthe fines with a pump or bailer.Note that surging of pleormewability formations can result in a collapsed well screen Development of gfrianineed materials will be accomplished by a gentle action to avoid reducing the natural hydraulic conductivity
Well development will begin no sooner than 24 hours after the well as been grouted and will consist ofremoving approximately 3 to 10 well casing volumes from the well plus a volume of water equal to any additional potable water added to the borehole during drilling or well

Pahami Tugas Seorang Piping Engineer

Seperti Apa Pekerjaan Piping Engineer

Piping engineer adalah seseorang yang melakukan proses perancangan dan analisa terhadap pipa serta komponennya berdasarkan disiplin ilmu yang berkaitan dengannya. Menurut saya, piping adalah department yang paling banyak ilmunya, karena ia akan berkaitan dengan departemen departemen lainya secara langsung.

Ketahui Sejarah Perpipaan



Sejarah dan Teori Dasar Pemipaan

Apa si pipa itu? dari mana dan untuk apa pipa itu? | Saya kira, semua orang pastinya telah mengenal pipa. Sebuah silindris yang digunakan untuk mengalirkan fluida. Piping itu seperti halnya arteri dan vena dalam pembuluh darah kita, ia mengalirkan darah dari organ satu ke yang lainnya. tentunya apabila tidak ada aliran, artinya tidak ada kehidupan. Seperti itulah piping, ia memegang peranan sangat penting dalam sebuah plant.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mendesain Pipa

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mendesain Pipa 
Dalam piping design atau perencanaan system pemipaan tidak lah sesuai selera kita. Tapi semua ada guidenya, aturanya supaya pipa tersebut tidak hanya berfungsi, namun memiliki nilai lain. Nilai lain disini adalah seperti kemanan, akses pengoprasiannya dan lain sebagainya seperti yang akan kita bahas.

Perbedaan Nozzle dan Flange


Pernah terpikir tidak, apa si bedanya Antara nozzle dengan flange? | bagi anda yang baru di dunia piping, mungkin pertanyaan di atas sering kali terlontarkan atau paling tidak pernah terbesit. Sewaktu di mechanical, saya pun sama. Sedikit bingung Antara nozzle dengan flange.

DESKRIPSI PEMBORAN INTI GEOTEKNIK BATUAN STANDART ISRM

Deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan bertujuan untuk mendapatkan  data dan informasi tentang kondisi massa batuan yang akan digunakan untuk mendukung proses karakterisasi massa batuan.

Ilmu Tentang Tabel Nominal Pipe Size dan Pipe Schedule

Biar menjadi pemahaman mendasar tentang ilmu pipe, berikut penjelasannya.
Nominal pipe size adalah metode untuk memberi nama suatu pipa berdasarkan ukuran diameternya, lebih tepatnya diameter nominal pipanya dan bukan diameter sebenarnya. Seperti pernah di singung dalam sejarah dan teori dasar pemipaan, bahwa ukuran pipa di nilai dari ODnya yang terkadang nilainya tidak sama dengan OD actual pada pipa. OD pipa bisa mencapai ukuran 78 inc, yaitu kira kira setinggi 1.8 meter jadi orang dewasa bisa masuk dengan mudah ke dalam pipa tersebut.
sistem pemipaan
foto. Ilustrasi

NPS merupakan istilah yang banyak digunakan di Amerika utara dengan satuan inci. Ada satu terminology yang juga menunjukan diameter suatu pipa selain NPS, yaitu DN. DN yang memiliki kepanjangan Diameter Nominal adalah sama sama menunjukan diameter suatu pipa, bedanya dengan NPS, Diameter Nominal mengunakan satuan millimeter dan banyak digunakan oleh Negara Negara di eropa.

Pengertian Pipe Schedule


Kalau diameter luarnya (OD) telah di ketahui, apa yang kurang untuk menujukan ukuran pipa? yaitu thickness atau ketebalan pipa. Dalam sebuah pipa, ketebalan pipa (wall-thickness) di kenal dengan sebutan schedule, yang biasanya di singkat dengan sch.
outside diameteri and pipe schedule
Semakin pipa digunakan dalam pressure dan temperature tinggi, maka akan semakin tebal dinding pipanya, semakin besar schedule nya. Yang artinya, semakin kecil pula diameter internal dari pipanya, karena sebagian telah digunakan untuk ketebalan dinding dari pipanya. Biasanya dikenal dengan 3 jenis schedule, yaitu standard, extra strong (xs) dan dobel extra strong (xxs).

Nilai schedule pada pipa telah di tentukan oleh ASME, namun yang paling terlihat bedanya yaitu ketika digunakan material stainless steel degan yang tidak. Untuk material stainless steel, biasanya mendapatkan akhiran huruf "S" pada schedulenya. Pipa stainless steel tersedia dalam schedule 5S, 10S, 40S dan 80S. Sedangkan untuk pipa carbonsteel tersedia dalam schedule 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, STD, XS dan XXS.

Pada umumnya ketebalan pipa mempunyai schedule 40, yaitu sama nilainya dengan schedule STD untuk pipa 1/8 sampai dengan pipa ukuran 10 inc. Sedangkan Nilai Schedule Extra strong (XS) dengan schedule 80 memiliki ukuran tebal yang sama sampai dengan pipa ukuran 8 in, pipa yang lebih besar dari itu ukuran tebalnya akan sama sebesar 12.7 mm. Sedangkan schedule XXS ukurannya lebih besar daripada schedule 160.
tabel daftar pipe schedule
Tabel Pipe Schedule, klik disini untuk memperbesar

Spool atau satuan panjang untuk pipa

Kalau OD sudah, tebal sudah, kira kira apa lagi yang kurang untuk menunjukan dimensi suatu pipa? yaitu panjangnya. Untuk menyebut satuan panjang pipa, biasanya kita mengenal dengan istilah spool. Satu spool pipa umumnya memiliki panjang 20ft atau sekitar 6 m untuk pipa carbon steel. Di samping itu, ada pula pipa yang ukuranya lebih panjang lagi, duakali panjang pertama, yaitu 12 meter. Kita mengenalnya dengan sebutan dobel random length, umumnya banyak digunakan pada piperack.

Karena pipa panjangnya terbatas, maka untuk membentuk suatu rootingan tertentu di perlukan metode penyambungan antar pipa. saya sudah membahasnya di jenis sambungan antar pipa.

Tabel untuk schedule pipa

Untuk mempermudah dalam memahami dan menghapalkan schedule pipa, silahkan klik gambar tabel schedule pipa di atas untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus. Tapi kalau kurang, saya sediakan versi pdfnya untuk di download, silahkan download dibawah.

Download tabel pipe schedule 1 | tabel pipe schedule 2

Sumber : IDPIPE